Positif Negatif Anak yang Mudah Bergaul

Sangatlah wajar saat si kecil sulit atau menolak ketika diajak berinteraksi dengan orang yang belum dikenal. Ini dikarenakan anak membutuhkan proses untuk beradaptasi. Tapi bahaimana dengan anak yang mudah akrab dengan orang lain, bahkan di lingkungan asing sekalipun?
Ternyata tingkat kecerdasan emosi sangat mempengaruhi perilaku anak menjadi demikian.

Rasa takut terhadap orang asing sebenarnya sudah bisa dirasakan si kecil sejak usia 6-8 bulan. Selain perkembangan otak, bayi pun sudah mampu mengenali mana orang biasa ditemuinya dan mana yaqng tidak. Ia akan merasa nyaman apabila yang dilihat adalah orang tua atau orang yang kerap ditemuinya di rumah.



Akan tetapi jika yang ditemuinya adalah orang yang baru pertama kali dilihat, maka umumnya akan merasa takut. Ekspresi ketakutan bisa dilihat jelas pada usia batita karena kemampuan berekspresinya sudah lebih tinggi. Ia mampu mengungkapkan ketakutan lewat kata-kata, dengan ekspresi yang lebih dalam, disertai bahasa tubuh yang khas seperti menangis, memberontak, dan berusaha menghindari orang tersebut.

Karena sikap si kecil itulah, kerap membuat orang tua lebih berharap buah hatinya menjadi buah hati yang mudah bergaul dan bersosialisasi. Namun bagaimana kalau anak menjadi "kelewat suka bergaul?"
Tak ada rasa takut untuk berbicara dan beramah tamah dengan orang asing sekalipun.

Faktor Kecerdasan

Ada beberapa alasan kenapa anak menjadi mudah bergaul dengan orang lain. Penyebab pertama adalah tingkat kecerdasan yang kurang sehingga anak belum bisa mendeteksi antara orang dalam (keluarga) dengan orang luar (orang asing). Dengan demikian dia akan merasa selalu aman bersama dengan siapapun.

Ketika anak berusia 1 tahun seharusnya anak sudah memiliki kemampuan untuk mulai mengenali lingkungannya dan sudh tahu dengan siapa ia bisa merasa aman. Dia juga bisa memilih mana orang dekatnya dan mana orang yang baru.


Di samping itu, terbatasnya lingkungan anak di rumahnya bisa jadi menyebabkan anak tersebut juga mudah bergaul dengan orang lain. Karena di rumahnya memiliki lingkungan yang terbatas, sehingga ketika ketemu dengan orang lain, anak tersebut akan merasa nyaman.

Ini biasanya terjadi pada anak yang setiap harinya hanya berada di rumahnya terus menerus, bermain dengan pembantu atau salah satu orang tuanya. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, si kecil bisa tahu mana orang luar dan mana orang dalam.

Kecerdasan Emosi

Anak yang mudah bergaul dengan orang lain juga bisa membawa dampak negatif. Anak yang mudah sekali bergaul akan rawan terhadap kejahatan orang lain. Kemampuannya yang mudah berinteraksi dengan orang asing akan membuat mereka mudah menjadi sasaran penculikan.

Sudah sewajarnya ketika bertemu dengan orang asing, anak akan merasa khawatir dan takut terlebih dahulu, kemudian mereka akan menangis dan mengekspresikan emosinya. Tapi anak yang mudah bergaul cenderung tidak bisa mengekspresikan emosinya sehingga hanya diam saja.

Orang tua perlu mengasah kemampuan anak untuk membedakan mana orang asing yang membahayakan dirinya dan mana yang tidak. Hal ini bisa dicapai kalau orang tua menunjukkan kasih sayangnya melalui perbuatan sehingga anak tidak mudah lekat pada sembarang orang. Dia hanya lekat pada orang yang dia percayai.

Orang tua pun harus memberikan rambu-rambu kepada anak batita. Cara termudah adalah berteriak untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang yang peduli. Cara jitu lainnya adalah menghindar ketika ada orang yang memaksanya melakukan perbuatan yang membuatnya tidak nyaman. Hal-hal yang demikian sedikit demi sedikit akan mampu mengasah daya deteksi anak pada lingkungannya.

Related Posts:

0 Response to "Positif Negatif Anak yang Mudah Bergaul"

Posting Komentar

Label