Tips Melatih Anak agar Suka Bersedekah

Usia anak antara dua hingga empat tahun adalah fase egosentris dimana si kecil bertindak semau dan seenaknya sendiri. Jika pada fase ini anak dibiarkan begitu saja, maka kelak kemungkinan besar si anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Sekarang ini bulan Ramada, saat dan waktu yang tepat dan jadi momen istimewa untuk mengedukasi anak dengan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah dengan mengajari mereka agar suka berbagi dengan orang lain.


Untuk itu, kegiatan infak, sedekah maupun berzakat bisa menjadi sarana agar mereka mempunyai kepekaan terhadap sosial. Penting sekali bagi orang tua untuk memulai membiasakan anak untuk suka berbagi.

Melatih Emosi dan Sosial Anak


Pembiasaan yang ditegaskan di sini ada dua hal yaitu yang bersifat internal di lingkungan keluarga dan eksternal di luar rumah.

Misalnya saja kalau di rumah, suruhlah anak membagikan makanan sama ayahnya, kakaknya atau keluarga yang lain, mulai di lingkungan keluarga. Sedangkan pembiasaan di luar rumah contohnya adalah dengan cara melatih anak untuk berbagi bekal ketika bermain atau di sekolah.

Ketika di ajak ke masjid, ajari bersedekah lewat kotak infak.
Dalam pembiasaan ini tentu butuh sikap keteladanan. Jadi, orang tua harus memperlihatkan sikap yang sama. Ketika kita berbagi dengan orang lain, kakak atau adik kita atau bahkan tetangga, lakukanlah di depan anak. Itulah teknik melatih perkembangan emosi dan sosial anak.

Manfaatkan Momen

Bulan Ramadan inilah saat yang paling tepat untuk melatih perkembangan emosi dan sosial anak agar peka untuk berbagi. Kalau kebetulan kita sedang berbagi tkjil, usahakan anak ikut terlibat ke dalamnya. Jangan sampai lupa untuk memberikan penjelasan kenapa kita harus berbagi takjil.

Selain itu, ketika anak diajak ke masjid, latihlah anak agar menyisihkan uang di kotak infak. Pada umumnya, orang Indonesia pada bulan Ramadan intensitas ke masjidnya sangat tinggi. Jadi, intensitas melatih anak berbagi pun juga perlu ditingkatkan. Kalau sebelumnya hanya pada hari jumat saja, mungkin melebar bisa dilakukan setiap tarawih atau berapa kali dalam seminggu.



Latihan-latihan seperti itulah merupakan kunci anak tidak tumbuh pelit dan tak punya kepekaan untuk berbagi dengan sesamanya.

Ketika momen buka puasa pun kita bisa mengaktifkan emosinya dengan cara menceritakan bahwa di luar sana banyak orang yang tidak makan seperti kita, bahkan mereka merasa kesulitan makan karena tidak punya uang untuk membeli makanan.

Cerita menggugah semacam itu perlu disampaikan sebagai alasan kenapa kita perlu berbagi dengan orang lain dan menyisihkan uang di kotak infak.

Bermain ke Amil Zakat

Ada kalanya, Anda juga perlu mengajak anak untuk berkunjung ke tempat amil zakat, misalnya saja ketika kita akan berzakat, maka lakukanlah beserta anak.

Bahkan kalau bisa, anak harus dilatih membawa zakatnya sendiri ketika mendatangi amil zakat. Sebab dengan mengalami adalah cara belajar yang cepat diulangi dan dipahami.

Ketika di tempat amil zakat, orang tua juga perlu membangkitkan momen-momen emosinya.
Misalnya ketika melihat tumpukan beras, katakan pada anak bahwa itu akan dibagikan kepada orang yang tak mampu. Itu adalah harta kita yang harus dibagikan untuk orang lain.

Related Posts:

0 Response to "Tips Melatih Anak agar Suka Bersedekah"

Posting Komentar

Label