Stres pada Bayi Mempengaruhi Kecerdasan

Tentunya tak nyaman ketika kita mengalami stres, begitu juga ketika si kecil kita mengalami stres. Tak hanya orang dewasa saja yang bisa stres, bayi pun bisa mengalami stres. Banyak hal yang menjadi pemicu stres pada bayi, misalnya adalah ketika anak menghadapi orang yang baru atau si kecil suatu keadaan yang tak nyaman, menekan, atau menyakitkan. Bisa karena fisik maupun psikis.

Untuk mengenali kapan si kecil stres, tentu orang tua harus lebih peka dan dapat berempati kepada anak.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali kebiasaan bayi. Ketika Anda melihat perilaku bayi di luar kebiasaan, maka bisa jadi hal itu merupakan tanda-tanda abnormalitas pada bayi. Dan salah satunya adalah bahwa si kecil sedang mengalami stres.


Kenali Tandanya


Selain itu, juga bisa dikenali lewat tangisa bayi. Anda dapat meneliti nada tangisa bayi. Tangisan bayi yang lapar atau haus, biasanya awalnya perlahan lalu menjadi kencang. Sedangkan tangisan bayi yang sedang kesakitan atau merasa tertekan, tangisnya langsung kencang.

Karena komunikasi bayi hanya bisa melalui tangisan, maka memang yang harus dikenali adalah tangisan bayi.





Keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan anak stres, salah satunya adalah karena lingkungan atau kondisi yang tak nyaman. Misalnya, ketika ada perubahan suhu, atau suhu terlalu panas. Untuk mengatasi stres ini, anak memang membutuhkan adaptasi.

Contohnya, ketika anak baru saja dilahirkan, di rumah sakit ia terbiasa dengan ruangan ber-AC, sedangkan di rumahnya tidak ada AC, maka si kecil membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Nah, untuk mengatasinya, ada kalanya stres dapat diatasi sendiri oleh anak, namun ada kalanya membutuhkan bantuan orang lain.

Pengaruhi Kecerdasan Anak

Lalu apa akibatnya kalau stres bayi tidak segera diatasi?
Ketika bayi mengalami kondisi tidak menyenangkan, maka dapat mempengaruhi peningkatan kecerdasan bayi.

Kecerdasan anak ditentukan oleh banyaknya neuron yang tersambung. Neuron dapat tersambung ketika anak menerima informasi baru atau stimulus. Semakin banyak informasi baru yang diserap, maka semakin banyak neuron yang tersamsung.


Ketika bayi dalam keadaan stres, maka beberapa neuron yang terhubung tersebut rontok. Padahal, pada masa bayi adalah masa dimana daya serap anak pada informasi lebih aktual. Dari penjelasan ini, dapat dipahami bahwa sangatlah penting membangun suasana bahagia dan enjoy pada anak.

Kondisi stres hanya akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Oleh karena itu, ketika anak stres, maka sebaiknya segera bantulah untuk meredakannya.

Cara Mengatasi

Langkah pertama adalah Anda perlu mengenali terlebih dahulu apa penyebabnya.
Mungkin karena kondisi popoknya, atau bajunya, atau suhu terlalu panas, atau bahkan karena label baju yang membuat anak tidak nyaman. Anda tak boleh mengabaikan hal kecil.

Lakukan trial error.
Misalnya ketika di kamar anak terus rewel, bawalah anak ke luar ruangan. Mungkin saja anak tidak nyaman dengan kondisi di kamar. Atau gantikan pakaiannya, mungkin ia tak nyaman dengan apa yang ia kenakan.

Jika sudah ditemukan, maka hindarkan anak dari pemicu stres tersebut. Setelah itu bantu anak untuk meredakannya, Anda dapat memberikan sugestif positif pada si kecil. Katakan kata-kata yang menenangkan bagi anak agar ia nyaman kembali.

Mungkin kesannya komunikasi searah, namun sebenarnya bayi juga dapat merespon kok, misalnya dengan senyuman atau ia menggerak-gerakkan tubuhnya.

Related Posts:

0 Response to "Stres pada Bayi Mempengaruhi Kecerdasan"

Posting Komentar

Label