7 Perbedaan Orangtua Masa Sekarang dan Dulu

Bukan gaya hidup dan teknologi saja yang mengikuti perubahan zaman.Cara mengasuh anakpun mengikuti mode trends juga. Kalau pada zaman dahulu jarang ditemui orangtua yang mengabadikan setiap momen perkembangan buah hatinya.

Tapi kini, sejak masih di dalam kandungan saja sudah diabadikan. Apalagi kalau buah hati sudah lahir, bisa ini dan bisa itu, semuanya tak luput dari jepretan kamera.

Semuanya bisa terekam dengan lengkap, bahkan tak sedikit yang berbagi momen ini di media sosial. Teknologi dan gadget sangat mempengaruhi sifat orangtua kepada anaknya.
Memang sebenarnya yang paling membedakan orang tua kini dan dulu adalah masalah waktu, kuantitas interaksi antara orangtua dan anak.

Saat sekarang ini, bukan hanya karena faktor pekerjaan, kemacetan, kegiatan sosial dan kebutuhan lainnya, membuat orang tua semakin sulit mendapatkan kuantitas waktu untuk berinteraksi langsung dengan anak.

Yang pasti, perubahan pasti akan terjadi dan tak bisa dihindari. Dan terlepas dari soal beda antara orang tua zaman dahulu dan kini, berikut ini perbedaan kelakuannya.

7 Perbedaan Orangtua Masa Sekarang dan Dulu


1. Serba gadget.

Orangtua zaman dulu:

Cara berkomunikasi orang tua zaman dahulu belum scanggih sekarang. Paling mewah punya telepon rumah dan itu pun tak semua rumah memilikinya. Bagi yang tidak punya, jika terpaksa sekali ingin menghubungi salah satu orangtuanya, maka harus mendatangi fasilitas telepon umum.

Karena seringnya berkomunikasi lewat tatap muka, bertegur sapa, saat sarapan atau makan malam, hubungan antara orang tua dan anak terjalin jauh lebih dekat.

Orangtua kini:
Dengan adanya telepon genggam, dari mana pun anak bisa menghubungi orang tuanya. Orangtua yang ingin mendapatkan informasi seputar anak, ada aplikasinya.

Gadget memudahkan orang tua dan anak untuk saling berhubungan satu sama lain, meskipun tidak seintens bertemu langsung tatap muka dan mengobrol.

2. Sering pamer anak.

Orangtua zaman dulu:
Dahulu, orang tua tak begitu tertarik untuk mengabadikan momen anak-anaknya. Paling banter menggunakan kamera manual, dicetak, dimasukkan album foto atau ditempelkan di dinding.

Orangtua kini:
Maraknya media sosial, jangan momen penting, bangun tidur pun diabadikan dan dishare di media sosial agar semua orang tahu bahwa inilah anak saya.

Perkembangan anak apaun itu, dipamerkan di media sosial agar kerabat dekatnya bisa mengetahui keadaan anak cucunya tanpa perlu berkunjung ke rumahnya.




3. Rasional dalam memakai obat.

Orangtua zaman dulu:
Dulu, kalau anak sakit, cenderung memilih menggunakan obat-obatan warisan dari kakek dan neneknya. Kalaupun harus ke dokter, orang tua cenderung menurut saja jika diberi obat tanpa peduli apakah kandungan obat yang diberikan dokter tersebut adalah benar.

Orangtua kini:
Inilah hebatnya internet, orang tua sebelum memeriksakan anaknya ke dokter, selalu searching terlebih dahulu di internet, apa yang harus dilakukan.

Dengan melihat gejalanya, sebisa mungkin orang tua tidak menggunakan obat antibiotik terlebih dahulu, dan biasanya para orang tua berhail melakukannya.

4. Pengasuhan dengan bantuan orang lain.

Orangtua zaman dulu:
Lebih senang mengasuh anak tanpa bantuan orang lain. Karena kebanyak ibu-ibu zaman dulu tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu luang.

Orangtua kini:
Banyk ibu yang memiliki peran ganda, mengasuh dan bekerja. Hal ini menimbulkan inisiatif untuk menyewa pengasuh anak.

5. Jadi anggota komunitas.

Orangtua zama dulu:
Dalam mengasuh anak, orangtua mendapatkan ilmu asuh dari warisan neneknya. Kalaupun tidak, bisa belajar dari kerabat atau tetangganya. Bahkan ada yang otodidak.

Orangtua kini:
Beramai-ramai membuat komunitas tertentu dalam hal ini parenting. Muali dari kandungan, persalinan dan asuh anak semuanya dibahas di sana dengan gratis.
Lazada Indonesia

6. Sering "Menyogok" anak.

Orantua zaman dulu.
Ibu lebih banyak waktunya untuk anak. Ayah bekerjapun tak jadi soal karena masih ada ibu yang menemani anak kapan saja.

Orangtua kini:
Orangtua bekerja semua sehingga tak ada waktu untuk kebersamaan. Orang tua terkadang malah "menyogok" anak untu berlibur suatu saat kalau orangtua sudah ada free.

7. Merasa bersalah jika marah ke anak.

Orangtua zaman dulu:
Cenderung lebih keras dalam mendidik anak terkadang hingga disertai cubitan dengan tujuan anak tidak mengulangi perbuatan yang sudah dilakukannya.

Orangtua kini:
Banyaknya ilmu parenting serta ahli psikologi anak, terkadang orang tua akan merasa bersalah dan menyesal ketika memarahi anak suatu waktu.

Alhasil, orangtua seringkali membiarkan saja karena tidak tega memarahi anak meski dalam hati sangat kesal.

Related Posts:

0 Response to "7 Perbedaan Orangtua Masa Sekarang dan Dulu"

Posting Komentar

Label