Kepemimpinan dalah soft skill yang harus mulai dilatih sejak dini supaya anak lebih percaya diri. Misalnya, anak yang diajarkan kosa kata yang beragam akan lebih cepat memahami lingkungan karena ia lebih memahami makna kata. Maka, tak heran bila anak yang menjadi pemimpin biasanya memiliki potensi dan menonjol. “Mereka juga tidak mudah grogi, bisa memecahkan masalah, dan suka mengatur orang lain. Bakat ini terlihat dari kecil
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan. Namun seringkali tanpa disadari, orang-orang dewasa di sekitarnya yang secara tidak langsung menghambat matangnya jiwa kepemimpinan sang buah hati.
Sesekali cobalah Anda perhatikan si kecil saat bermain dengan teman-temannya. Apakah ia cenderung mengatur dan mengoordinasi teman-temannya? Lebih senang mengalah dan melerai jika ada temannya yang sedang bertengkar? Atau cenderung pendiam dan memilih bermain sendiri?
Mungkin hal tersebut terlihat sepele, tapi dari melihat cara si kecil bermain bisa menjadi salah satu cara menilik sifat dan karakter, sekaligus menengarai jiwa kepemimpinannya. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik merupakan salah satu atribut karakter yang diamini sebagai salah satu modal utama untuk mencapai kesuksesan kelak. Karakter ini tidak muncul dalam waktu singkat, melainkan proses pembelajaran seumur hidup, yang dimulai sedari si kecil mulai belajar berinteraksi dalam lingkup sosialnya.
Beberapa aspek menyangkut Ciri jiwa kepemimpinan yang baik telah tumbuh, di antaranya:
- Kemampuan berkomunikasi
- Kemampuan memberi solusi
- Kemampuan mengorganisasi
- Kemampuan berpikir kreatif.
Apakah aspek tersebut terkesan muluk? Tidak, karena prinsip-prinsip tersebut sesungguhnya bisa ditemui dalam proses sosialisasi dengan lingkungan sekitar sehari-hari. Orangtua, guru, dan anggota keluarga lainnya turut berperan dalam pengembangan kualitas diri ini.
Darimana Anak Meniru Gaya Kepemimpinan?
Pelajaran pertama tentu diserap dari lingkungan dalam keluarga. Pada tahap selanjutnya, lingkungan sekolah akan bersifat saling melengkapi dengan kehidupan dalam keluarga. Guru pun punya peranan tak kalah besar dalam proses membangun sifat kepemimpinan dalam jiwa anak.
Satu hal yang perlu diingat, dalam tahap perkembangan awal, anak adalah imitator ulung orangtuanya. Berbagai perilaku dan nilai yang dianut orangtua secara langsung maupun tidak akan diserap anak dan terinternalisasi dalam dirinya. Contoh yang nyata sudah banyak, misalnya KH. Haikal Fikri yang sangat mirip dengan Alm. KH. Zainuddin MZ, atau banyak sekali ketua organisasi tertentu dimana sang anak juga terlibat disana sebagai pemimpin muda.
Jangan kaget bila orang tua sering membahas masalah politik, ummat, negara di dalam rumahnya meski lewat perbincangan dengan tamu. Maka secara tidak langsung anak akan ikut merasakan emosi tersebut ke dalam jiwanya, bahkan memiliki wawasan yang lebih diatas rata-rata usinya. Pastinya dukungan keluarga sangat berperan dalam membentuk kepribadiannya ke depan.
0 Response to "Ciri Jiwa Kepemimpinan Tumbuh Pada Si Kecil"
Posting Komentar