Memang tak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri.
Begitu pula dengan anak, yang membutuhkan interaksi dengan orang lain dan sudah merupakan kodrat yang dimiliki oleh setiap manusia.
Manusia Makhluk Sosial
Selain menjadi kebutuhan, sebenarnya interaksi sosial juga dapat membantumengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Ya... Interaksi sosial merupakan salah satu aspek penting dalam fase tumbuh kembang anak.
Dengan dikenalkan dan dituntun dalam berinteraksi sosial, anak akan bisa memahami makna dari pertemanan, kepemilikan, toleransi dan berbagai hal lainnya. Kalau didukung oleh suasana interaksi sosial yang tepat, maka aspek psikologis anak juga akan berkembang dengan baik.
Interaksi sosial juga memiliki manfaat bagi perkembangan intelektual seorang anak.
Karena secara tidak langsung, anak akan berlatih untuk menggunakan bahasa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Kemampuan berbahasa atau berbicara seorang anak memang akan terasah dengan banyak melakukan interaksi dengan lingkungan sosial. Dan dalam hal ini adalah teman bermain.
Berikut ini manfaat Bermain Berdua Dibanding Sendiri.
1. Mendidik Sikap Mau Bekerjasama dengan Orang lain.
Salah satu bentuk perkembangan sosial anak adalah sikap mau bekerjasama dengan orang lain. Sikap bekerjsama ini mulai tampak saat anak berusia tiga tahu atau awal empat tahun. Sedangkan pada usia lima tahun, anak akan mulai memahami nilai sebenarnya dari sikap kerjasama, sehingga bisa semakin berkembang dengan baik.
2. Melatih perkembangan fisik anak.
Ketika seorang anak bermain, maka akan terjadi koordinasi gerakan otot, terutama otot-otot tungkai dan otot-otot gerakan bola mata. Sehingga otot-otot ini terlatih dan berkembang dengan baik. Selain itu, juga untuk menyalurkan energi yang berlebihan pada anak, karena bila terus dipendam, bisa membuat anak tegang, gelisah dan mudah tersinggung.
3. Memberikan dorongan berkomunikasi.
Seorang anak memiliki kesempatan untuk berlatih komunikasi melalui sebuah permainan. Mereka akan belajar mengungkapkan ide-ide serta memberikan pemahaman pada teman-teman sepermainannya tentang aturan dan teknis permainan yang akan dilakukan. Sehingga permainan dapat berlangsung berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh anak-anak tersebut.
4. Sebagai sumber belajar.
Melalui bermain, seorang anak dapat mempelajari banyak hal yang tidak selalu mereka peroleh di sekolah-sekolah formal. Mereka belajar tentang bekerjasama, sportivitas dan sebagainya.
5. Rangsangan bagi kreativitas.
Ketika bermain, anak-anak kerap merasakan adanya rasa bosan. Dari rasa jenuh tersebut, mereka mencoba melakukan variasi permainan dan mencoba mengembangkan daya kreativitas dan imajinasinya.
6. Perkembangan wawasan diri.
Melalui bermain, seorang anak akan dapat mengetahui kemampuan teman sepermainannya dan kemudian membandingkan dengan kemampuan yang ia miliki. Hal ini memungkinkan terbangunnya konsep diri yang lebih jelas dan pasti. Otomatis ia akan berusaha meningkatkan kemampuan jika ia tertinggal jauh dari teman sepermainannya.
Nah, meski ada banyak hal yang bisa dilakukan sendiri oleh si kecil, ternyata akan lebih seru kalau dilakukan berdua bersama temannya.
Melakukan sesuatu sendiri memang mungkin, tetapi kalau berdua, hasilnya sungguh sangat luar biasa. Karena aktivitas yang dilakukan berdua akan membuat anak-anak menjadi saling mengisi, saling mendukung dan saling menyempurnakan.