Siapa orang tua di dunia ini yang tak ingin anaknya cerdas dengan tingkat IQ yang tinggi seperti Albert Einstein. Otaknya hebat sehingga tiap kali menjadi jawara di kelasnya.
Tapi ingat, anak yang dinamakan cerdas tidak hanya secara matematika logis saja meskipun secara umum memang cerdas matematika logis yang selalu diharapkan.
Masih ada tipe cerdas-cerdas lainnya seperti cerdas secara linguistik. Meskipun bukan matematika, namun anak yang cerdas secara linguistik ini patut diperhitungkan juga. Berapa banyak para penterjemah di Indonesia yang turut menyertai acara-acara besar yang diadakan. Mereka itu memang matematikanya hanya standar saja, namun mereka sangat lihai berbicara meskipun dengan bahasa asing.
Sebenarnya, sudah sejak kecil, orang yang cerdas linguistik itu terlihat. Mereka mampu mengolah kata dengan baik, baik dengan tulisan maupun dengan lian.
Justru kecerdasan lingustik ini sangat perlu untuk anak-anak. Karena kecerdasan linguistik sangatlah menentukan cara berpikir buah hati kita. Anak akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain. Dan secara tak langsung, si anak akan mampu menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial.
Lagian, anak yang memiliki kecerdasan linguistik akan sangat mudah untuk mempelajari dan memahami bahasa-bahasa baru, fokus pada permasalahan yang dihadapi, tajam menganalisis, menyimpulkan dan menguraikan kembali dengan bahasanya sendiri.
Dengan demikian, mereka secara aktif akan memakai bahasa untuk mengekspresikan obyek yang diamati atau memberikan tanggapan terhadap suatu pernyataan.
Bagi orang tua, ada beberapa ciri yang patut diamati, apakah si buah kita memiliki kecerdasan linguistik ataukah tidak. Ciri-ciri tersebut akan dijelaskan melalui pembahasan di bawah ini.
Berikut 7 Rahasia Anak yang Cerdas Linguistik
1. Gemar dan suka membaca buku.
Tak semua anak memiliki kegemaran membaca. Ada kalanya anak harus dipaksa terlebih dahulu agar mau membaca buku pelajaran sekolah atau ada hadiah yang akan diterima jika anak mau membaca.
Namun anak yang cerdas linguistik ini, tidak usah disuruh atau diiming-imingi hadiah, mereka sudah membaca sendiri buku pelajarannya tanpa perlu orang tua yang repot. Memang anak yang cerdas linguistik sangat suka dan gemar membaca buku apa saja bukan hanya pelajaran sekolah.
Ada banyak faktor yang membuat anak bisa gemar membaca. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang rajin membacakan buku kepada anak, maka cenderung membuat anak-anak mereka menjadi suka membaca.
2. Anak suka bercerita.
Seorang anak yang suka bercerita secara lisan, tidak akan keberatan sama sekali untuk berbagi cerita dengan orang lain. Ia akan menceritakan berbagai hal yang dilihat, didengar serta yang dialaminya.
Misalnya saja ketika ia berkunjung ke kebun binatang dan melihat bermacam-macam hewan. Ia akan menceritakannya kepada siapa saja dengan penuh semangat, kepada guru, teman dan lain sebagainya. Terkadang hal-hal sepele pun bisa menjadi hal yang menarik untuk diceritakan kepada siapa saja.
3. Bisa menulis dengan baik dan hasilnya bagus.
Anak-anak yang bisa menulis dengan sejak kecil sebenarnya memiliki kesempatan dalam mengekspresikan pendapatnya atau perasaannya secara tertulis.
Namun tetap harus diingat bahwa kemampuan untuk menghasilkan tulisan yang baik dan mudah dibaca tidak datang dengan sendirinya. Hal tersebut tetap harus mendapat dorongan dari kita sebagai orang tuanya.
4. Sangat suka permainan kata.
Anak akan sangat suka dengan permainan-permainan kata misalnya saja mencari huruf yang hilang, tebak kata, menyusun kata untuk membentuk kalimat dan sebagainya.
Dalam mengembangkan kebiasaan ini, tentu kita harus berusaha sekreatif mungkin dalam membuat permainan kata agar permainannya bervariatif. Beberapa permainan kata yang umum dikenal antara lain adalah acak kata, puzzle, scrabble, tebak kata dan sebagainya yang sejenis
5. Sangat suka dengan kata yang sulit diucapkan.
Jika anak-anak yang lain yang seumuran dengannya enggan menyebutkan kata yang sulit untuk diucapkan, justru anak yang mempunyai kecerdasan linguistik malah suka dan mudah mengucapkannya.
Ada kalanya kata-kata yang sulit didengar dari orang-orang dewasa ketika bercakap-cakap, dari membaca koran dan tablod, atau ketika sedang mendengarkan berita di radio dan televisi. Mereka akan tertarik dengan kata-kata yang belum akrab atau asing didengar oleh mereka.
6. Mampu berkomunikasi secara verbal dengan baik dengan orang lain .
Mereka yang mempunyai kecerdasan jenis ini akan dengan sangat mudah berkomunikasi dengan orang lain. Mereka akan bisa menyampaikan maksud dan keinginan kepada orang lain secara lebih baik dibandingkan dengan anak yang kurang cerdas.
7. Sangat suka mendengarkan informasi, berita terkini atau pernyataan-pernyataan secara lisan.
Ia akan sangat suka sekali mendengarkan apa saja yang ada di sekitarnya. Tak heran kalau mereka sangat antusias ketika kita membacakan cerita sebelum tidur atau mereka merasa tidak sabar ketika harus menunggu acara kesukaannya di televisi.
8. Sangat mudah mengingat nama orang, tempat atau hal sepele lainnya.
Anak yang mempunyai kecerdasan linguistik, mereka akan suka mengingat nama-nama orang di sekitarnya, tanggal-tanggal yang dianggap penting dan berkesan, dan hal-hal yng mungki kita anggap sepele.
Adapun kalau anak-anak kita mempunyai salah satu ciri di atas, sebaiknya dipupuk dan dikembangkan agar semakin bermanfaat bagi masa depan si anak.
Related Posts: