Karena begitu pesatnya perkembangan era digital, membuat tak sedikit anak yang sudah memegang gadget. Kebanyakan mereka menggunakan gadget tersebut untuk bermain game atau menonton video.
Padahal sebenarnya, namanya anak-anask itu perlu menghabiskan sebagian besar waktunya dengan orangtua, teman-teman atau lingkungan sekitarnya.
Nah, mungkin kini sudah saatnya para orangtua memperkenalkan kepada anak dengan permainan tempo dulu yang tak kalah mengasyikkannya serta sudah dikemas secara modern.
Memang tak salah juga jikalau anak-anak bermain game. Dengan gadget mereka bisa bermain game digital dan sebagainya. Namun, semua itu harus bisa diimbangi dengan real life game.
Sudah sepantasnya, orangtua memberikan aturan yang jelas kepada anak-anak mereka, kapan saatnya bermain real life game dan kapan boleh bermain game digital.
Kenapa bisa begitu?
Karena kalau anak diperkenalkan terlebih dahulu dengan permainan digital, ia akan bisa menjadi ketagihan karena. Sehingga permainan real menjadi kurang diminati.
Ini ada sebuah permainan yang berdasarkan penelitian, mampu meningkatkan kecerdasan anak secara perlahan-laha. Permain tersebut adalah Board Game atau Papan Permainan.
Dengan melalui permainan ini, kemampuan anak bisa dikembangkan atau didapat anak saat melakukan papan permainan. Kemampuan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kemampuan berpikir dan kecerdasan.
Bisa didapat dari kemampuan anak menyusun strategi. Misalnya saja jika anak bermain catur, anak akan belajar untuk mengarahkan permainan dan berpikir apa yang akan terjadi.
2. Kemampuan motorik.
Dengan papan permainan, anak-anak sudah belajar bagaimana memegang yang baik, sehingga nantinya juga akan melatih anak dalam memegang pensil atau pensil warna.
3. Kemampuan sosial.
Melalui papan permainan, anak jadi bisa belajar beradaptasi dengan lingkungan dan teman baru. Apalagi papan permainan ini dimainkan dengan melibatkan orang lain.
Anak akan belajar berkomunikasi yang baik, serta melatih sportivitas dalam konsep menang kalah. Konsep ini dilatih sejak dini agar ketika dewasa, dia tidak takut dalam menghadapi hasil yang dicapai.
4. Kemampuan emosi.
Papan permainan ini dimainkan secara bergiliran. Dengan begitu, anak akan belajar untuk menunggu giliran dan melatih kesabaran. Anak juga bisa belajar mengungkapkan emosinya dengan tepat.
Home » Archive for Mei 2016
Ini Ciri-Ciri Anak Korban Bullying
Ketika anak menjadi korban bullying, maka sebaiknya segera ambil langkah penanganan. Step awal, biarkan saja anak menceritakan apa yang dialaminya. Kemudian orantua barulah mengambil tindakan. Anak-anak korban bullying perlu mendapatkan treatment peningkatan kepercayaan diri.
Seperti kita ketahui bahwa bullying ini memiliki dampak yang sangat buruk. Bahkan bisa menjadi seumur hidupnya. Makanya, anak korban bullying sangat perlu mendapatkan penanganan tepat agar tidak mempengaruhi pertumbuhan mentalnya.
Memori anak akan merekam perlakuan bullying. Anak tersebut kelak akan memiliki sikap penakut untuk mencoba hal-hal yang baru. Atau bisa jadi akan mudah menyerah ketika mengalami kegagalan.
Tanda-tanda anak jadi korban bullying tidak cukup sulit untuk dipahami. Dalam kasus korban bullying verbal misalnya, korban akan terlihat gugup dan penakut.
Biasanya anak jadi suka main sendiri. Kalau disuruh apa-apa mudah gugup. Anak korban bullying gejala umumnya biasanya akan menunjukkan sikap introvet.
Dia akan kehilangan keceriaan dan bersikap impresif. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, juga akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitifnya.
Misalnya saja nilai sekolah anak menjadi rendah. Padahal ketika di rumah biasanya sudah belajar dengan baik.
Seperti kita ketahui bahwa bullying ini memiliki dampak yang sangat buruk. Bahkan bisa menjadi seumur hidupnya. Makanya, anak korban bullying sangat perlu mendapatkan penanganan tepat agar tidak mempengaruhi pertumbuhan mentalnya.
Memori anak akan merekam perlakuan bullying. Anak tersebut kelak akan memiliki sikap penakut untuk mencoba hal-hal yang baru. Atau bisa jadi akan mudah menyerah ketika mengalami kegagalan.
Ciri Korban Bullying
Tanda-tanda anak jadi korban bullying tidak cukup sulit untuk dipahami. Dalam kasus korban bullying verbal misalnya, korban akan terlihat gugup dan penakut.
Biasanya anak jadi suka main sendiri. Kalau disuruh apa-apa mudah gugup. Anak korban bullying gejala umumnya biasanya akan menunjukkan sikap introvet.
Dia akan kehilangan keceriaan dan bersikap impresif. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu, juga akan berpengaruh terhadap kemampuan kognitifnya.
Misalnya saja nilai sekolah anak menjadi rendah. Padahal ketika di rumah biasanya sudah belajar dengan baik.
Related Posts:
Langganan:
Postingan (Atom)