Sebenarnya stimulasi sensoris untuk mendukung optimalisasi tumbuh kembang bayi dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Tanpa kita sadari kita telah menstimulasi si kecil.
Misalnya saja pada saat mengganti atau menggunakan popok anak, memberikan makan, proses memandikan bayi serta mengenakan atau menggantikan pakaian bayi.
Stimulasi sensoris ini bisa dilakukan tentunya dengan melibatkan si bayi. Selain itu, jug jangan sampai lupa untuk menggabungkan beberapa aspek perkembangan saat menstimulasinya, misalnya saja suara atau berbicara dan interaksi.
Seorang ibu bisa mempelajari dunia sekitarnya dengan eksplorasi sensoris, dimana dalam sensoris terdapat 5 macam panca indra dan keseimbangan serta gerakan.
Melihat dan mendengar adalah aspek sensoris yang paling dini. Dan kulit merupakan alat sensoris yang sangat luas. Lalu bagaimana cara menstimulasi sensoris pada bayi?
Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan sehari-hari dalam menstimulasi si kecil.
1. Proses Diapering.
Saat mengganti atau menggunakan popok pada bayi, seorang ibu bisa menstimulasi sensoris bayi dengan mengajaknya berbicara. Selain itu, bisa juga dengan memijat tubuhnya. Sehingga ada penggabungan beberapa aspek dalam menstimulasi sensoris yaitu suara dan interaksi.
2. Proses Feeding.
Seorang ibu bisa mengenalkan adanya konsep basah melalui makanan. Misalnya ibu membuat agar-agar untuk dimainkan oleh bayi. Bayi nantinya akan memegang dan pada saat itulah terjadi sensoris pada kulit bayi.
Tentunya pada saat mengenalkan dan melatih sensoris tidak hanya mengenalkan jenis makanannya saja, akan tetapi juga didukung dengan suara dan gerakan.
3. Proses Bathing.
Pada saat memandikan bayi, seorang ibu bisa mengajak bayi untuk mengangkat kakinya dambil dibantu ibunya untuk mengangkat. Sehingga ada proses stimulasi melalui suara dan gerakan.
4. Proses Dressing.
Stimulasi sensoris bisa dilakukan pada saat menggunakan atau menggantikan pakaian bayi. Misalnya memakaikan baju, ibu bisa mengajak anak dengan memasukkan anggota tubuhnya ke pakaian yang akan digunakan anak. Tak lupa juga dilakukan proses sensoris dengan suara dan gerakan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "4 Contoh Stimulasi Sensoris pada Anak"
Posting Komentar