27 Januari 2015

8 Kiat Membatasi Anak Nonton Televisi

Tayangan televisi yang kian menarik membuat anak-anak betah untuk selalu berada di depan layat TV dalam waktu yang lama sehingga dapat menghambat perkembangan psikomotor si kecil. Untuk itu, langkah terbaik adalah dengan mencarikan kegiatan pengganti yang sama agar si kecil mau beralih dari depan televisi.


Banyak anak yang lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi daripada bermain bersama temannya di luar rumah. Bahkan saking betahnya duduk menatap layar kaca, bisa berakibat anak menjadi kecanduan tayangan televisi. Bila sudah demikian, peran orang tua sangat dibutuhkan agar nonton tv anak bisa dibatasi.

Meskipun tidak mudah, namun orang tua harus berusaha untuk meminta anak untuk mengurangi jam televisinya, apalagi bagi mereka yang sudah terlanjur kecanduan. Berikut kiat-kiat yang bisa diterapkan.

8 Kiat Membatasi Anak Nonton Televisi:

1. Jangan langsung melarang anak menonton televisi, sebaliknya, mulailah dengan mengurangi jam menonton.

2. Agar lebih efektif, harus dimulai dari orang tua. Orang tua juga harus membiasakan diri untuk tidak menyalakan televisi apabila tidak ditonton. Nyalakan tv jika hanya dibutuhkan saja.


3. Jangan memasukkan tv ke kamar anak karena akan lebih susah mengontrol kapan dan tayangan apa yang mereka tonton. Letakkan tv di ruang keluarga agar anak terbiasa menonton televisi bersama keluarga.

4. Beri aturan pada anak jam berapa saja boleh menonton televisi, pilihkan tayangan yang bersifat edukatif.

5. Beri fasilitas lain di rumah selain tv, misalnya buku atau permainan lain seperti gadget yang bisa difilter. Selain itu, biarkan anak bereksplorasi di rumah. Terkadang memang akan membuat rumah sedikit berantakan, maka sebagai orang tua, Anda harus sabar, nikmati dan ikutlah kegiatan anak.



6. Bisa juga mengganti tayangan tv dengan DVD, yang edukatif. Dan ingat, jangan terlalu lama di depan layar, karena akibatnya tidak baik.

7. Pahami kebutuhan anak.
Keinginan untuk bersenang=senang tentu tetap dibutuhkan oleh anak. Karena itu, jika ingin membatasinya, berilah kegiatan pengganti yang menyenangkan. Misalnya saja memelihara ikan dan sebagainya.

8. Selain itu, beri stimulus agar anak mau berkegiatan di luar ruangan.
Bermain dengan teman sebayanya untuk melatih kemampuan bergaulnya akan baik lagi. Kalau anak masih malu, Anda bisa mendampinginya terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar