6 Januari 2015

7 Tips Ajarkan Sabar pada Si Kecil

Sikap sabar tidak bisa tumbuh alamiah. Kesabaran bisa ditanamkan dengan pola asuh yang benar. Tumbuhkanlah sikap sabar mulai dari hal-hal yang rutin seperti cara makan, belajar hingga melalui beribadah.

Sikap sabar perlu diajarkan kepada anak sejak dini, karena sikap satu ini tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan dari hasil pola asuh orang tua, walaupun sebenarnya sifat alamiah manusia adalah ingin segera dipenuhi sevara instan. Untuk itu, sangatlah penting mengenalkan sikap sabar kepada anak sedini mungkin.

Ada perbedaan treatment sesuai dengan usia anak. Sikap sabar ini baru dapat dikenalkan kepada anak usia di atas dua tahun. Untuk anak usia 2-5 tahun, orang tua atau pengasuh sudah dapat melatih anak. Metode yang paling efektif adalah dengan memberikan contoh. Sikap bersabar itu hasil modelling. Kalau ingin anaknya sabar, orang tua harus menunjukkan bagaimana bersabar itu.

7 Contoh Mengajari Anak untuk Sabar:

1. Tidak mudah mengeluh.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan sikap orang tua yang tidak mudah mengeluh. Misalnya saat menghadapi sikap anak yang tidak seperti yang diinginkan. Misalnya, "Aduuh...kakak ini sukanya berantakin rumah."

2. Tidak putus asa.
Ungkapan atau sikap yang bernada putus asa harusnya dihindari. Sebaliknya, sifat yang pantang menyerah dan sabar harus ditunjukkan. Misalnya menghadapi anak yanggan enggan diajak mandi, maka orang tua harus mampu membujuk dan menkondisikan agar si anak mau diajak mandi. Tentunya alasan-alasan yang digunakan oleh orang tua harus rasional dan mampu dipahami anak.

3. Lebih tenang.
Saat berada di depan anak, orang tua harus mampu bersikap tenang. Hindari bersikap buru-buru atau mudah emosi. Misalnya saat anak teriak-teriak, maka orang tua harus bersikap tenang, jangan terpancing ikut histeris. Orang tua harus menenangkan serta mengajaknya berkomunikasi. Tentu saja tidak mudah, namun itu harus dilakukan sehingga anak akan merekam tindakan oranf tuanya tersebut.

4. Ajari menunda.
Untuk anak yang berusia 5 tahun ke atas, treatment yang dilakukan sudah berbeda. Latihan yang harus diterapkan adalah menahan atau menunda mengabulkan keinginan yang bukan mendasar. Misalnya anak ingin dibelikan mainan, maka orang tua tidak perlu menolak, tetapi bisa mengabulkannya dalam waktu satu minggu atau hitungan bulan, melihat kondisinya.

5. Berpuasa.
Bersabar juga dapat dilakukan dengan latihan berpuasa. Melalui ibadah ini, anak diajarkan untuk menahan keinginan, terutama keinginan makan dan minum.

6. Ajak bicara.
Melatih anak saat marah juga dapat dilakukan. Misalnya saat anak sedang histeris, maka orang tua dapat dengan tenang dsn berkata, "Kalau ndak suka tinggal bilang, tak perlu melempar-lempar barang atau teriak-teriak."

Pada saat usia ini, penting sekali mengajari anak untuk bilang atau to me. Artinya bahwa anak diajarkan untuk mengatakan apa yang dia inginkan serta seperti apa pandangannya.

7. Cara makan.
Bersabar juga dapat dilatih dengan cara makan yang benar seperti yang diajarkan RASULULLAH SAW. Yaitu harus mengunyah hingga lembut serta dengan pelan. Hal ini akan melatih saat dia menghadapi masalah yang harus menemukan titik masalah tersebut, menganalisanya hingga mendapatkan solusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar