Buah hati mengetahuinya melalui koran, berita di televisi dan sebagainya. Mereka melihat dan mengamati sambil bertanya-tanya dalam hai, apa yang dimaksud dengan reror, terorisme itu ya.
Dari sinilah peran orangtua sangat diperlukan agar anak menjadi paham apa yang dimaksud tersebut. Bagimanakah cara mencegah anak terhadap radikalisme ini?
Cegah Radikalisme pada Anak
Selain menjelaskan tentang peristiwa dan aksi teror kepada anak dengan bijk, hal yang tak kalah pentingnya adalah menanamkan sikap toleransi dan keberagaman kepada anak.
Sehingga ketika buah hati Anda tumbuh dewasa kelak, dia tidak akan mudah terpapar akan paham-paham radikalisme yang mana radikalisme ini adalah akar dari aksi terorisme.
Hal ini penting sekali diterapkan karena kelak, anak-anak akan berinteraksi dengan manusia lain dari berbagai macam kelompok dengan macam-macam ras.
Misal saja ketika anak menertawakan orang yang berkulit gelap, botak, atau keriting. Maka tunjukkan bahwa banyak pahlawan, atlet, presiden yang juga berkulit gelap, berambut keriting dan sebagainya.
Katakan kepada anak bahwa setiap orang memiliki kelebihan tanpa melihat latar belakang fisik, ras, agama dan sebagainya.
Nah, untuk menghindari efek buruk lingkungan dan yang tidak patut lainnya, terutama pada saat remaja, harus terbangun kepercayaan antara orangtua dan anak.
Ketika kepercayaan sudah terbentuk, maka apapun yang didapatkan anak dari lingkungan akan dia sampaikan kepada orangtua mereka.
Untuk membangun kepercayaan dan mencegah radikalisme kepada anak, bisa dirumuskan dengan singkatan "DHA", yang artinya adalah sebagai berikut:
1. D = Disiplin.
Ini sangatlah penting dan jangan sampai seperti robot.
2. H = Hangat.
Diibaratkan oksigen untuk anak berkembang dengan baik.
3. A = Aktivitas.
Ada aktivitas bersama antara anak dan orangtua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar