9 Januari 2016

Agar Si Kecil Tak Takut Dikhitan

Pernah melihat atau mungkin pernah mengalami si kecil tidak mau dikhitan karena merasa takut, padahal usia mereka sudah cukup dan memang sudah waktunya untuk dikhitan.

Hal ini kerap membuat orangtua menjadi bingung.

Sebagai orangtua, tidak perlu memaksakan kehendak dalam hal ini, apalagi sampai berbohong kepada anak agar anaknya mau dikhitan dengan sukarela.

Apa saja yang dialami pada masa kanak-kanak, pasti akan terbawa pada masa mendatang. Tahu sendiri kan, ada orangtua yang bilang kalau khitan itu tidak sakit, padahal bagaimanapun juga khitan itu tetaplah sakit.

Berikan Informasi


Alangkah lebih baiknya jika orangtua memberikan referensi kepada anak tentang banyaknya manfaat yang didapat jika si kecil melaksanakan khitan.

Ketika anak berusia dua tahun, anak sudah bisa diajak untuk berkomunikasi. Maka sejak itulah orangtua bisa memberikan informasi-informasi terkait dengan khitan.


Jelaskan kepada si kecil bahwa khitan itu ada keterkaitan antara manfaat fisik dan psikologi.

Dilihat dari sisi kesehatan, jelaskan kepada si kecil bahwa khitan membawa dampak yang positif yaitu untuk menghilangkan beberapa penyakit.

Secara psikologi, biasanya anak yang sudah dikhitan akan merasa lebih percaya diri. Dia akan bangga akan bilang ke teman-temannya bahwa dia sudah dikhitan. Kemudian, dia akan merasa lebih mandiri dan merasa sudah menjadi lebih dewasa.

Sebelum memutuskan khitan, orangtua harus juga bisa melihat kesiapan fisik dan mental dari si kecil. Untuk kesiapan fisik, bisa dilihat dari kesehatan anak. Kemudian kalau mental, dilihat apakah anak sudah berani menghadapi rasa sakit dari pelaksanaan khitan itu sendiri

Kalau anak sudah siap, maka lebih baik orangtua menyegerakannya. Karena kalau ditunda, anak akan menjadi minder dan cenderung tertutup. Apalagi kalau semua temannya sudah dikhitan semua.

Sebenarnya usia ideal untuk khitan tidak bisa ditentukan. Memang lebih baik sejak usia bayi karena di usia tersebut, luka bisa cepat sembuh. Namun jika sudah terlanjur, tunggu sampai anak bisa diajak berkomunikasi.




Selalu Support Anak


Setelah memberikan informasi tentang khitan, langkah selanjutnya adalah mencari informasi sebanyak mungkin tentang metode-metode khitan yang cocok dan sesuai dengan budget serta kemauan anak.

Carilah dokter yang menyenangkan dan bisa membuap psikologi anak tidak tertekan pada saat khitan. Perasaan yang senang akan berdampak pada proses penyembuhan.

Serlain itu, dukungan orangtua sangat diperlukan anak ketika sedang menjalani khitan.

Pemberian reward boleh saja dilakukan oleh orangtua untuk memicu semangat anak. Tapi pilihlah reward yang bisa membuat anak lebih mandiri, bukan hanya mengikuti tuntutan lingkungan sekitarnya.

Dan yang paling terakhir adalah pilihlah waktu yang tepat untuk mengkhitan anak. Misalnya saja pada saat liburan sekolah, karena setelah dikhitan butuh waktu untuk pemulihan luka khitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar