28 Juli 2015

5 Strategi Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Wajib hukumnya bagi seorang anak yang mempunyai tanda-tanda kecerdasan spiritual mengembangkannya secara maksimal. Tentu saja hal ini tak mengherankan kalau orang tua dan orang sekitarnya ikut serta membantu mengembangkannya.

Apalagi kalau anaknya memang berbakat dilihat dari penampilan ataupun tingkah lakunya.


Latihlah anak untuk segera belajar untuk memahami arti dan makna kehidupan secara mandiri. Kita sebaiknya tidak mengganggunya, namun ketika ia membutuhkan kita untuk membantunya menemukan jawaban atas pertanyaan yang muncul, sebagai orang tua hendaknya membantu dengan bijak.

Memang sangat sedikit sekali, anak yang memiliki bakat kemampuan kecerdasan spiritual, karena kecerdasan spiritual rata-rata lahir secara alami dan orang tua hanya perlu mendukungnya saja. Meski tak semuanya begitu.

Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengembangkan kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh anaknya.

5 Strategi Mengembangkan Kecerdasan Spiritual


1. Tidak mengganggunya saat merenung.

Biarkan saja anak memikirkan hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Hal-hal yang direnungkannya antara lain mengenai dirinya sendiri, hubungan dengan orang lain, serta peristiwa yang tengah dihadapi.

2. Mengambil hikmah dari setiap hal yang terjadi.

Setiap kejadian yang telah terjadi, pasti ada hikmahnya yang bisa diambil. Semua itu tergantung dari sudut pandang diri sendiri, tak terkecuali pada anak. Arahkan setiap hal yang terjadi pada anak untuk diambil hikmahnya.


3. Bimbing untuk mengetahui tujuan hidup.

Bimbinglah anak untuk mengetahui tujuan hidupnya, tanggung jawabnya sebagai anak, sebagai mskhluk Tuhan, serta kewajiban apa yang harus dilakukannya.

Ajarkan anak untuk melaksanakan kewajiban terlebih dahulu, baru menuntuk haknya.

4. Berikan cerita-cerita yang menginspirasi anak.

5. Ajarkan anak untuk bersosialisasi.

Arahkan anak agar mau bersosialisasi dengan banyak orang.

Dengan bersosialisasi, ia akan belajar tentang bagaimana ia bersikap dan berprilaku kepada orang lain. Ia akan belajar nilai-nilai moral dan emosional, misalnya saja menghargai pendapat orang lain, bersikap empati, berbuat baik, suka menolong, dan lain sebagainya.

Dari itulah orang tua perlu mengajak anak untuk berkumpul dengan anak seusianya maupun anak yang lebih tua, bermain dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar