19 Maret 2015

Dampak Mengajari Berbohong pada Anak

Kadangkala entah sengaja ataupun tidak, terkadang orang tua mengajari anak untuk berbohong demi kebaikan. Namun sayangnya orang tua tak memahami bahwa hal ini memberi dampak, anak akan merasa "Ternyata Berbohong itu Boleh". Dan jika anak terlanjur melakukan kebohongan, maka lakukan diskusi moral serta menerapkan standar kejujuran agar si kecil tak lagi berbohong.



Berbohong ini merupakan sesuatu hal yang antisosial yang secara tak sadar dilakukan oleh orang-orang. Berbohong bukanlah hal yang baik meskipun dalam hal apapun. Terkadang secara tak sengaja orang tua berbohong di depan anaknya dengan alasan kebaikan.

Menurut para pakar psikolog, berbohong di depan anak yang dilakukan oleh orang tuanya meskipun berdalih dengan alasan kebaikan, jika dilakukan secara terus menerus, maka anak akan berpikiran bahwa berbohong itu boleh dilakukan.Si kecil akan meniru alasan dari orang tuanya yaitu demi kebaikan.

Contoh Bentuk Kebohongan Anak

Ada beberapa bentuk kebohongan yang dilakukan oleh anak-anak, dan salah satunya adalah dengan "Menyangkal".
Misalnya, anak menumpahkan makanan atau minuman, tapi ketika ditanya orang tuanya, dia menyangkal kalau bukan dia yang melakukannya.

Kemudian berbohong yang melebih-lebihkan atau tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Biasanya dilakukan karena anak ingin mendapatkan tempat atau diterima di lingkungannya.

Selain itu, anak mengarang cerita yang tidak pernah dia alami. Dan juga menambahi cerita yang pernah dia alami juga dalam bentuk suatu kebohongan.

Demikian beberapa bentuk ebohongan yang biasa dilakukan oleh si kecil kepada orang tuanya maupun dengan orang lain. Dampak yang ditimbulkannya sangat berbahaya menurut pengertian si anak "Ternyata Berbohong Diperbolehkan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar