25 Februari 2015

Solusi Ketika Nilai Sekolah Anak Jeblok

Usia sekolah memang menjadi fase bagi anak mulai tumbuh jiwa-jiwa kompetitif dan kebutuhan untuk diakui oleh orang lain. arena itu, nilai sekolah adalah hal penting bagi anak untuk bisa mengukur diri dan kemampuannya. Jika dalam hal ini mereka tidak mendapatkan nilai bagus, maka peran orang tua dan guru di sekolah harus mulai berperan aktif.

Jika ternyata di dalam proses mendapatkan nilai tersebut orang tua tidak mendukung, harus bisa dilihat apakah kegagalan sebuah nilai anak berasal dari orang tua atau gurunya. Karenanya, orang tua juga harus tahu prosesnya kenapa anak mengalami nilai yang menurun.

"

Saat penerimaan rapor nilai sekolah yang bagus merupakan hal yang ditunggu. Namun jika anak mendapatkan nilai yang jelek, jangan keburu menyalahkan si anak ya, apalagi sampai mengercilkan hatinya. Sebaliknya, menjalin komunikasi yang baik serta memberi reward ternyata bisa memotivasi anak agar lebih giat belajar."

Jikalau nilai sekolah anak mengalami penurunan, saat seperti inilah orang tua harus bisa memakluminya, berilah pengertian yang bisa dimengerti oleh anak.

Pada dasarnya, dalam proses penurunan nilai anak juga dipengaruhi oleh orang tua dan guru. Ketika nilai yang didapat anak mengalami penurunan, sebenarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil tersebut.

Anak dan Ortu

Saat nilai anak menjadi menurun, orang tua jangan buru-buru menjatuhi hukuman. Orang tua lebih baik mencari tahu penyebab dan harus peka dengan apa yang menyebabkan nilai anak menjadi menurun. Pemahaman seperti ini sangatlah penting bagi orang tua agar dapat menentukan perlakuan apa yang harusnya dilakukan.

Sekolah juga menjadi salah satu faktor dalam membentuk diri anak. Sebab hubungan teman dan guru terdekat anak selama ini dengan lingkungan sekolah. Tentunya hal ini yang paling berperan aktif dalam pembentukan karakter anak selain di rumah. Kerjasama dari ketiga orang ini sangatlah penting.


Komunikasi

Saat anak tidak menganggap bahwa nilai bagus menjadi sebuah kebutuhan, orang tua harus bisa menjelaskan bahwa dalam hal ini anak harus ada kebutuhan untuk berkompetirif. Namun jika anak menganggap nilai bagus menjadi hal yang sangat penting, orang tua harus memberi pengertian kepada anak. Sebab bisa saja proses tersebut disebabkan karena orang tua.



Jangan sampai nilai buruk menjadikan anak tertekan, sedangkan orang tua penyebab anak mendapatkan nilai buruk. Yang terpenting dalam hal ini adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, anak akan bercerita dengan keadaannya ketika ia mendapatkan nilai yang jelek.

Jika anak merasa malu atau menghindar dengan nilai yang didapat, mungkin saja ada konflik yang dialami anak bahwa ia tak nyaman dengan mendapatkan nilai itu. Untuk itu ketika anak sedang mengalami tekanan karena mendapatkan nilai buruk, orang tua harus terus memberikan semangat dan pengertian. Karena anak membutuhkan pendampingan dari orang tua.

Reward

Ketika anak mendapatkan nilai buruk, orang tua juga bisa memberikan reward kepada anak, gunanya adalah untuk memberikan semangat kembali kepada anak. Reward sangat dibutuhkan oleh si anak, namun perlu diperhatikan pula, dalam memberikan reward tidak harus selalu berupa barang dan materi yang berlebihan.

Karena, anak akan berstimulasi dengan reward tersebut. Tak apa-apa jika ortu memberikan reward, namun harus ada komitmen antara ibu dan anak terhadap reward tersebut. Bisa saja pemberian reward yersebut bisa memperbaiki nilai anak, pokoknya asal jangan diberikan werward yang berlebihan.

Pemberian reward sebaiknya berupa suatu hal yang bermakna kebersamaan, seperti memberikan pelukan, pujian atau ajakan berlibur bersama keluarga. Namun dengan catatan anak harus berjanji akan dapat memperbaiki nilai buruknya. Dengan begitu anak juga akan semakin dekat dengan orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar