Menilik anak berbakat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni diantaranya dampak positif dan negatif berikut:
Dampak Positifnya
Prestasi anak berbakat dapat ditinjau dari segi fisik, psikologis, akademik dan sosial.- Prestasi fisik yang dapat dicapai oleh anak-anak berbakat ialah mereka memiliki daya tahan tubuh yang prima serta koordinasi gerak fisik yang harmonis (French, 1959).
- Anak berbakat mampu berjalan dan berbicara lebih awal dibandingkan dengan masa berjalan anak-anak normal (Swanson, 1979).
- Prestasi psikologis anak berbakat memiliki kemampuan emosi yang unggul dan secara sosial pada umumnya mereka adalah anak-anak yang populer serta lebih mudah diterima (Gearheart, Heward,1980).
- Prestasi akademik, anak berbakat pada dasarnya memiliki sistem syaraf pusat (otak dan spinal cord) yang prima. Oleh karena itu anak-anak berbakat dapat mencapai tingkat kognitif yang tinggi. Menurut Bloom kognitif tingkat tinggi meliputi berfikir aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi dan kognitif tingkat rendah terdiri dari berfikir mengetahui dan komprehensif.
Dampak Negatifnya
Selain memiliki
keunggulan-keunggulan diatas anak-anak berbakat mempunyai dampak dalam
karakteristik yang negative secara umum menurut Swassing yakni :
- Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit
- Dapat mendominasi diskusi
- Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya
- Suka ribut
- Memilih kegiatan membaca dari pada berparfsipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik
- Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu
- Jika memimpin diskusi akan membawa situasi diskusi ke situasi yang harus selalu tuntas.
- Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari
- Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang
Sedangkan bisa di kategorikan masalah anak berbakat berdasarkan subjeknya antara lain :
Masalah dan Dampak Bagi Individu
- Kecepatan perkembangan kognitif yang tidak sesuai dengan perkembangan dan kekuatan fisik, sehingga terjadi kesenjangan di antara keduanya, dapat menimbulkan perasaan tidak adekuat pada diri anak.
- Perkembangan kognitif anak berbakat lebih cepat dari teman seumurnya, sehingga menimbulkan kebosanan terhadap pengajaran reguler, kesulitan hubungan sosial.
- Kemapuan anak berbakat untuk menyerapdan menghimpun informasi yang tidak diimbangi dengan perkembangan emosi dan kesadaran dapat menimbulkan ketidakstabilan perkembangn emosi.
Orang tua yang tidak memahami dan menyadari potensi yang dimilki anaknya cenderung tidak peduli dan merespon prilakunya. Bahkan banyak yang dianggap anak bandel, malas dan sebagainya.
Oleh karenanya, sebagai orang tua wajib memahami secara psikologis anak juga tidak hanya kacamata orang tua saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar