18 Februari 2015

Cara Mengembangkan Kecerdasan Spritual Anak

Para orang tua tak boleh melupakan stimulasi berdimensi spiritual pada anak. Stimulasinya bermuatan spiritual ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin, tepatnya ketika anak dianggap mampu menangkap penjelasan-penjelasan Anda. 


Tentu saja stimulasi itu perlu dilakukan bertahap, dengan bahasa sesederhana mungkin, dalam suasana interaksi menyenangkan, dan disesuaikan tahap pemahaman anak.


Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengembangkan kecerdasan spiritual anak, yakni:
  • Berlakulah sebagai "tauladan spiritual" yang sesungguhnya bagi anak. Karena dengan perilaku kita maka Anak akan lebih mudah untuk meniru dan mencerna ajaran spriritual yang Anda berikan. 
  • Ajaklah membaca Kitab Suci bersama-sama, seraya memberi penjelasan atas makna-makna yang terkandung di dalamnya. Bahkan amat baik jika dilakukan sejak masa kehamilan. Seperti musik klasik, lantunan Kitab Suci juga akan menstimulus kecerdasan spiritual Anak.
  • Sertakan anak dalam kegiatan sosial, misalnya acara amal sambil menjelaskan hakekat  terdalam kegiatan itu yang notabene juga berdimensi spiritual. Ajak anak menjenguk orang sakit, mengunjungi penampungan anak-anak terlantar, rumah jompo, rumah yatim piatu dan sebagainya. Dan jelaskan perspektif spiritual dibalik tindakan-tindakan itu.
  • Ceritakanlah kisah-kisah tauladan dari manusia-manusia agung, seperti para Rasul dan Nabi. Bisa juga dengan cara memberi buku-buku cerita tauladan yang menarik agar mereka suka membacanya.
  • Libatkan anak dalam kegiatan ritual keagamaan, sambil menjelaskan makna dari ritual-ritual itu.
  • Putarlah lagu-lagu inspiratif-spiritual dan bernyanyilah bersama anak. Atau dapat pula dengan membaca bersama puisi-puisi inspiratif-spiritual. Sesekali ajak anak untuk membeli kaset lagu-lagu rohani dan biarkan Anak ikut terlibat memilih lagu yang diinginkan.
  • Bimbinglah anak dalam merumuskan visi dan misi besar hidupnya sebagai hambaTuhan, dengan tetap menghargai pandangan-pandangannya.
  • Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak secara santai tentang tema-tema keseharian, sambil menyelipkan perspektif spiritual dan perspektif ilmiah, pada tema-tema itu. Berilah waktu Anak untuk mengemukaan pertanyaan dan dan hargai bila Anak punya pendapat tentang diskusi yang sedang berlangsung. Dengarkan dan beri pujian bila benar, namun bila kurang tepat Anda wajib mengingatkan dengan lemah lembut dan memberi pengertian secara bijak.
  • Sesekali waktu ajak Anak berekreasi ke alam bebas, melihat ombak, panorama indah di gunung sambil menjelaskan tentang Keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa. 
Ketahuilah, Anak memiliki sisi spiritual yang harus diisi dan disirami rohaninya agar tidak kering hidupnya dan terarah ke jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar