1. Mulai dari Hal yang Ringan dan Sederhana
Ketika kita melakukan pekerjaan rumah, banyak hal yang bisa dilakukan anak karena pada dasarnya anak senang melakukan pekerjaan orangtua. Apalagi ketika orangtua melakukan dengan bahagia dan anak melihatnya sebagai hal yang menantang baginya.
Ketika kita beres-beres meja, maka anak dibagi tugas beres-beres mainannya untuk dikembalikan ke tempat yang semestinya.
Mungkin anak belum bisa mengangkat barang-barang atau merapikan isi rumah, tapi ajari anak untiuk mulai merapikan sandal atau sepatu yang ada di depan pintu misalnya.
2. Menjadikan Asyik Segala Hal Pekerjaan Rumah
Orang tua yang dengan ihlas hati melakukan pekerjaan rumah, akan terpancar suka cita dan terlihat asyik oleh anak-anak. Hal tersebut akan membuat anak-anak tertarik untuk melakukan. Sebaliknya jika orang tua yang suka mengeluh dan uring-uringan dalam melakukan pekerjaan, maka persepsi itu juga akan ditangkap anak sehingga mereka akan berpandangan bahwa pekerjaan rumah adalah beban yang harus dihindari.
3. Buat Kegiatan insidentil
Lakukan kegiatan bersama anak secara insidental, tanpa perencanaan. Jadikan kegiatan itu menjadi hal yang asyik dan menyenangkan, bukan beban.
Setelah Anda menyeterika pakaian, sesekali ajak anak untuk memasukkan pakaiannya ke dalam lemari. Lakukan hanya sesekali, tidak setiap hari. Lebih baik lagi kalau kegiatan itu dilakukan atas permintaan anak. Atau ajak anak untuk menata buku pelajarannya sesuai yang diinginkan.
4. Libatkan Anak dalam Sebuah Rencana
Pada saat kita punya rencana berkebun misalnya, kita bisa melibatkan anak untuk meminta pendapatnya agar anak tertarik dan ikut aktif ingin mewujudkan apa keinginannya. Misalnya jika si anak suka bunga Mawar, kita ajak menanam di pot kecil dan anggap sebagai bunganya yang harus dirawat. Meskipun kita tidak melepaskan tanggung jawab itu sepenuhnya. Dengan sendirinya seolah Anak merasa diberi sebuah kepercayaan.
5. Berikan Pujian dan apresiasi
Sebuah hal yang kadang banyak dilupakan para orang tua adalah memberi pujian dan mengapresiasi anak setelah dia selesai melakukan kegiatannya. Walaupun pekerjaannya belum sempurna dan banyak kekurangan, tetap berikan pujian kepadanya. Berilah pujian pada inisiatifnya, kesediaannya membantu, dan pertanda bahwa dia besar.
“Wow bunganya cantik seperti anak mama" misalnya.
“Wow bunganya cantik seperti anak mama" misalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar